Cara Merawat Bayi

Indonesian: Cara merawat bayi
Jepan: 赤ちゃんの世話をする方法
Germany: Wie man sich um das Baby kümmert
English: how to take care baby
Chinese: 如何照顾宝宝

Cara Merawat Bayi


Sebagai orang tua tentunya ingin agar anak kita sehat,  cerdas serta bisa berguna bagi Agama, Negara dan Keluarga tentunya. Untuk itu perkembangan anak perlu diperhatikan dari sejak bayi. Bagaimana cara merawat bayi yang baik akan diuraikan lebih detail dibagian berikut.

Perilaku Bayi

Perilaku Bayi yang Sehat

Untuk bisa merawat bayi dengan baik hal yang perlu diketahui adalah bagaimana bayi berperilaku, sehingga kita bisa membedakan antara bayi yang normal dan bayi yang punya perilaku tidak wajar. Anak atau bayi sering menggunakan benda sebagai media hiburan. Ini mereka lakukan saat mereka sedih, letih, lelah, marah, kesal. Benda itu dapat berupa boneka, dot, botol susunya, ibu jarinya, selimutnya. Jadi dalam merawat bayi tidak perlu melarang bayi untuk berperilaku demikian misalnya dengan menghisap jempol tetapi bisa diganti dengan botol. Sejak usianya 6 bulan mereka mulai merasakan bahwa dirinya merupakan individu yang terpisah dari orang tuanya. Maka jika mereka sedih, letih, marah, galau, mereka mulai mengisap ibu jari, mengayunkan tubuh, membenturkan kepala, memeluk mainan, dengan tujuan untuk menghibur dirinya sendiri.

1.Cara Merawat Bayi Usia 0 sampai 6 bulan

Dalam perkembangannya, insting bayi menumbuhkan perasaan sebagai individu yang terpisah dari orang tuanya. Insting yang ditumbuhkan sang Pencipta, agar si bayi, baik manusia maupun binatang, memiliki kemandirian dan daya pertahanan diri menghadapi ancaman bahaya dari luar. Secara mental bayi ini merasa memilki hak untuk melakukan apapun untuk dirinya. Perhatikan, perilaku bayi yang ingin merebut sendok saat disuapi, merebut botol susu dari tangan orang dewasa di sekitarnya. Mereka berusaha melepaskan diri dari pelukan orang dewasa untuk duduk, atau bergerak sendiri. Sejak usia ini, sampai seumur hidupnya kelak, anak menuntut kebebasan diri sendiri, baik secara fisik maupun emosional.

2. Cara Merawat Bayi Usia 6 sampai 12 Bulan

Terkadang bayi-bayi itu memperlakukan benda kesayangan mereka dengan penuh kasih, tapi dilain waktu membanting, melemparkannya dengan penuh kemarahan. Mengisap jempol untuk bayi dibawah usia 6 bulan, bisa diartikan sebagai ekspresi kebutuhan menghisap, atau saat lapar. Namun saat bayi telah berumur 6 bulan lebih, menghisap jempol merupakan pelarian bayi yang menginginkan kenyamanan saat seperti dulu. Pada kasus ini, seringkali bayi baru melepas jempol, ataupun benda benda kesayangan lain saat sudah diatas 6 bulan. Jadi dalam merawat bayi perlu diperhatikan perilakunya setelah usia 6 bulan lebih apakah perilakunya sudah mulai berubah, tidak seperti bayi yang baru lahir.

3. Cara Merawat Bayi usia diatas 1 Tahun

Ketertarikan terhadap benda penghibur yang berkelanjutan, akan menjadi problem bagi orang tua. Si anak semakin besar, masih terikat, sementara benda kesayangan semakin usang pulak. Alangkah baiknya bila orang tua menyediakan duplikat benda penghibur ini, untuk mengurangi keributan. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan benda-benda penghibur ini. Merawat bayi usia diatas 1 tahun bisa dengan membilikan mainan yang sesuai dengan kebutuhan bayi, seperti mainan anak anak yang sesuai untuk bayi usia 1 tahun keatas. Saat bayi berusia 1 tahun itu suka mengigit mainan bahkan menggigit kancing baju sendiri. Jadi belilah mainan yang tepat jangan mencelakai bayi saat menggigit. Anda harus bersabar hingga 2-5 tahun ke depan dengan hubungan intim diantara mereka (bayi dan benda kesayangannya). Untuk selanjutnya nanti akan dibahas hal lain yang berkaitan dengan kesehatan bayi dan perilaku kurang wajar dan imunisasi bayi yang perlu diperhatikan dalam merawat bayi anda.

Pemberian DOT Untuk Bayi

Yang dimaksud disini adalah dot tanpa lubang yang dihubungkan dengan plastik pipih yang lebar. Maksudnya adalah agar dot tidak dimasukan seluruhnya ke dalam mulut. Pengunaan dot ini bertujuan mencegah bayi menghisap jempol atau jarinya, dan menenangkan kegelisahan bayi. Kebanyakan bayi menghisap dot hingga beberapa bulan. Menurut penelitian, bayi yang menghisap ibu jarinya selama 3 bulan pertama akan menghisap jari tangan, ini berlangsung hingga 3 tahun. Jadi penggunaan dot, secara teknis, dipercaya sebagai cara menghentikan kebiasaan bayi menghisap jempol, dan cara yang aman dalam mempertahankan posisi / strutur rahang yang biasanya rusak karena menghisap jempol.

Cara Penggunaan DOT

Bayi dapat mennggunakan dot hingga usia 5 bulan. Namun, sesungguhnya sesudah usia 4 bulan, kebutuhan menghisap pada bayi sudah berkurang. Jika orang tua sering menjejalkan dot pada bayi dengan usia lebih dari 4 bulan, maka secara sukarela, bayi akan menganggap dot ini menjadi benda penghibur hingga usianya 2 tahun. Bagaimana cara mengganti kebiasaan menghisap jari dengan dot?
  1. Jika bayi hanya sekali-kali saja, dalam waktu singkat menghisap jari, anda tidak perlu menggantinya dengan mengganti dot.
  2. Jika bayi memasukan ibu jari ke dalam mulut, beri ia minum
  3. Jika ia rakus menghisap, barulah anda bisa memberikan bayinya dengan dot.
  4. Jika bayi tidur dengan menghisap dot, sambungkan dot itu dengan peniti dan tali, agar bila terlepas si bayi bisa mengambil dotnya sendiri.
  5. Sebaikanya kebiasaan menghisap dot, dihentikan pada saat bayi memiliki gigi karena bila dot itu tergigit, termakan/tertelan, bayi bisa tersedak dan mengalami gangguan pernafasan.

Menghentikan Penggunaan DOT

Keengganan ini masuk akal, karena sebagian orang tua menganggap menjejalkan dot ke mulut bayi, seolah-olah membuat anak nampak bodoh. Masalah yang biasa dihadapai adalah kesalahpahaman orang tua yang terjadi pada bayi yang kholik, tangis bayi yang kholik bisa dianggap sebagai protes, atau permintaan bayi akan dot.

Selain itu, keterlambatan orang tua menghentikan penggunaaan dot, akan membuat anak menjadi tergantung pada dot pada usia yang lebih tua bahkan hingga bertahun-tahun.

Artikel yang berhubungan: Perkembangan Bayi

Comments